Pengemis selalu mendoakan orang yang meberikan sedekah kepadanya,dan pengemis itu tidak pernah mendoakan untuk dirinya sendiri. Padahal kalau ia mendoakan dirinya sendiri, mungkin ia tidak perlu meminta-minta. Ini sesuatu yang tidak dikehendaki Islam. Jika seseorang berdoa atau melakukan suatu perbuatan baik untuk orang lain (pahalanya diniatkan untuk orang lain), maka orang tersebut harus mendoakan juga dirinya sendiri atau telah melakukan perbuatan baik itu untuk dirinya sendiri. Beberapa contohnya adalah sebagai berikut:
- Seseorang hanya boleh badal haji (menghajikan) orang tuanya atau orang lain hanya jika ia sendiri telah ber haji. Jika tidak maka badal haji nya tidak diterima.
2. Seseorang boleh melakukan sedekah jariah untuk orang tuanya yang telah meninggal, misalnya, tetapi dia sendiri harus sudah pernah melakukan sedekah jariah untuk dirinya sendiri. Sedekah jariah ini tidak hanya untuk pembangunan mesjid atau madrasah saja, tetapi juga bisa untuk membangun jembatan bagi masyarakat, rumah sakit/balai pengobatan bagi orang tidak mampu, dan lain-lain perbuatan baik bagi orang banyak yang bertahan lama. Selama bangunan / fasilitas yang dibangun masih berfungsi, maka pahala akan terus mengalir untuk orang yang kita kirimi sedekah jariah tersebut.
3. Doa pada shalat jenazah (laki-laki), setelah takbir ke 4: ” Allaahumma laa tahrimnaa ajrahu wa laa taftinnaa ba’dahu waghfir lanaa wa lahu”. Artinya: Ya Allah, jangan Engkau luputkan kami akan pahalanya, dan janganlah Engkau berikan kami fitnah sepeninggalnya, dan ampunilah kami dan dia.
–ooOoo–